Inovasi Terbaru dari UBB: Dosen Raih Sertifikat Paten untuk Pengembangan Lampu Jalan Ramah Lingkungan



Pangkalpinang, Bangka - Tiga dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) meraih penghargaan yang menggembirakan pada Senin (1/7/24), dengan berhasil memperoleh sertifikat paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan pencapaian individu mereka, tetapi juga menandai langkah maju UBB dalam mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Rabu (3/7/2024)

Ketiga dosen yang meraih sertifikat paten tersebut adalah Jumnahdi dari Teknik Elektro, Verry Andre Fabiani dari Kimia, dan Eva Prasetyono dari Akuakultur. 

Mereka berhasil mengamankan paten-paten yang sangat beragam: dari tiang lampu jalan dengan penyimpanan baterai, proses sederhana pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dengan menggunakan katalis CaO cangkang siput gonggong, hingga kompos batang pisang yang dapat menurunkan kandungan logam berat timbal dan meningkatkan pH asam pada media akuakultur.

Penyerahan sertifikat ini dilakukan dalam acara pembukaan Patent One Stop Service (POSS) di Kantor Wilayah Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan kekayaan intelektual di Indonesia. 

Kepala Lembaga Penelitian Kepada Masyarakat (LPPM) UBB, Gigih Ibnu Prayoga, yang juga mengepalai Tim Pengelola Publikasi dan Penerbitan Ilmiah (TP3I), memainkan peran kunci dalam membantu para dosen mengarahkan dan mengkoordinasikan proses pengajuan paten mereka.

Menurut Nanang Wahyudin, Plt Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UBB, keberhasilan ini adalah hasil dari upaya bersama antara dosen dan institusi untuk mendorong dan mengakui kekayaan intelektual yang dihasilkan dari riset dan pengabdian mereka. 

Proses koordinasi dengan DJKI pusat melalui program POSS telah memfasilitasi pelaksanaan paten secara efektif di wilayah Bangka Belitung.

"Dengan adanya dukungan dari TP3I UBB, kami terus mempersiapkan dan mendorong agar hasil riset, pengabdian, dan penelitian dosen dapat diakui sebagai kekayaan intelektual atau paten," ujar Nanang.

Muhammad Jumnahdi, salah satu penerima sertifikat paten, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses ini. 

"Perolehan paten ini merupakan modal untuk pengembangan UBB dalam hal bisnis dan usaha yang mendorong kemajuan kampus sebagai kampus Badan Layanan Umum (BLU)," katanya dengan antusias.

Jumnahdi menegaskan bahwa paten yang diperolehnya untuk tiang lampu jalan dengan penyimpanan baterai bukan sekadar pengakuan, tetapi juga membuka potensi bagi UBB untuk berkontribusi lebih besar dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. 

"Ini menunjukkan bahwa UBB memiliki kapasitas untuk tidak hanya menghasilkan inovasi tetapi juga mengimplementasikannya secara luas," tambahnya.

Sementara itu, Verry Andre Fabiani dan Eva Prasetyono, yang juga berhasil dalam bidang kimia dan akuakultur, masing-masing, berbagi visi untuk mengkomersialisasikan hasil penelitian mereka. 

Fabiani optimis bahwa proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dengan menggunakan katalis CaO cangkang siput gonggong akan membuka peluang baru dalam pengelolaan limbah dan energi terbarukan.

"Dengan dukungan dari UBB, kami berharap dapat mengimplementasikan teknologi ini dalam skala yang lebih besar untuk manfaat lingkungan dan ekonomi," ucap Fabiani.

Sementara itu, Prasetyono berharap bahwa paten kompos batang pisang mereka dapat membantu memperbaiki kualitas lingkungan akuakultur, yang menjadi fokus penting di Bangka Belitung. 

"Kami berencana untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan bahwa inovasi ini benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat," tambahnya. 

Langkah selanjutnya bagi UBB adalah mengembangkan strategi komersialisasi yang efektif untuk memastikan bahwa hasil riset dan inovasi yang dihasilkan tidak hanya berhenti pada perolehan paten, tetapi juga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. 

Dukungan dari pemerintah daerah dan industri lokal diharapkan dapat menjadi dorongan bagi UBB dalam mewujudkan visi ini.

Sebagai bagian dari komunitas akademik dan riset, UBB dan para dosen yang meraih paten ini telah menetapkan standar baru dalam kontribusi terhadap pengembangan kekayaan intelektual di Indonesia. 

Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa inovasi-inovasi ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat Bangka Belitung dan Indonesia pada umumnya. (KBO Babel)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama