Tanpa judul


 
Jakarta,  - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, baru-baru ini mendapati dirinya terseret dalam kasus dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Namun, ini bukan kali pertama nama Firli Bahuri muncul dalam sorotan berbagai kontroversi sepanjang kariernya. Kasus ini hanya menjadi tambahan dalam deretan kontroversi yang telah mengiringi kepemimpinan Firli Bahuri selama berada di KPK. 

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kasus pemerasan terbaru yang melibatkan Firli Bahuri, mari kita merunut beberapa kontroversi sebelumnya yang telah menyoroti kepemimpinannya:

1. Pertemuan dengan Saksi Kasus KPK:  
Ketika Firli Bahuri masih menjabat sebagai Deputi Penindakan di KPK, ia pernah melakukan pelanggaran kode etik dengan bertemu dengan Bahrullah Akbar, seorang pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang saat itu menjadi saksi dalam kasus yang sedang ditangani oleh KPK. Saat itu, Bahrullah sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap dana perimbangan yang melibatkan tersangka Yaya Purnomo. Tindakan ini menciptakan kontroversi karena Firli tidak meminta izin kepada pimpinan dan bertemu dengan saksi dalam kasus yang tengah ditangani oleh KPK.

2. Pertemuan dengan Terduga Korupsi, Gubernur NTB:  
Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, mengungkapkan bahwa Firli Bahuri pernah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak yang terseret dalam perkara korupsi yang tengah ditangani oleh KPK. Hasil pemeriksaan pengawas internal KPK mengindikasikan dugaan pelanggaran berat dalam hal ini. Salah satu kasus yang mencuat adalah pertemuan Firli dengan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau TGB, yang saat itu terseret dalam kasus dugaan korupsi divestasi kasus Newmont.

3. Kontroversi Menaiki Helikopter Perusahaan Swasta:  
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan Firli Bahuri kepada Dewan Pengawas KPK karena dugaan pelanggaran kode etik. Firli diduga menggunakan helikopter mewah saat melakukan kunjungan ke Sumatera Selatan pada Juni 2023. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menduga bahwa helikopter yang digunakan oleh Ketua KPK tersebut adalah milik perusahaan swasta. Hal ini memunculkan perdebatan tentang kemungkinan pelanggaran kode etik terkait larangan gaya hidup mewah oleh pimpinan KPK.

4. Pertemuan dengan Gubernur Papua, Kontroversi dan Sorotan ICW:  
Firli Bahuri juga menciptakan kontroversi saat dia turut mendampingi timnya yang memeriksa Gubernur Papua, Lukas Enembe, di kediaman pribadinya di Jayapura pada November 2023. Tindakan ini menuai kritik dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, mengungkapkan ketidakpahamannya terhadap alasan Ketua KPK sampai harus mengunjungi tersangka di Papua, terutama karena kegiatan tersebut hanya dihadiri oleh penyidik dan perwakilan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

5. Pemecatan Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Priantoro:  
Firli Bahuri juga dinilai sewenang-wenang dalam mencopot jabatan Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK. Alasan di balik pemecatan tersebut belum sepenuhnya jelas, namun, keputusan tersebut dilakukan setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit menolak usulan KPK untuk menarik dan mempromosikan Endar ke posisi baru di kepolisian, dengan alasan bahwa tidak ada posisi yang kosong di Mabes Polri untuk ditempati oleh Endar.

Kembali kepada kasus pemerasan terbaru yang melibatkan Firli Bahuri, Tim Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menerima pengaduan masyarakat pada 12 Agustus 2023 mengenai dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh Firli Bahuri terhadap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dugaan pemerasan ini terkait dengan penanganan perkara di Kementerian Pertanian pada tahun 2021. Firli Bahuri sendiri telah membantah klaim tersebut dan mengklaim bahwa ia tidak menerima uang sejumlah Rp 1 miliar dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Ia menegaskan bahwa saat itu ia berada di tempat terbuka yang tidak mungkin digunakan untuk transaksi.

Kasus ini terus menjadi sorotan dan meningkatkan tekanan terhadap kepemimpinan Firli Bahuri di KPK. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kontroversi dan pertanyaan mengenai etika dan integritas Firli Bahuri telah menggiringnya ke dalam pusaran masalah. Dalam situasi ini, masyarakat dan pihak berwenang harus memutuskan bagaimana melanjutkan penanganan kasus ini serta masa depan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK. (Sumber : Tempo, Editor : KBO Babel)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama