PANGKALPINANG – Dalam perkembangan terbaru dari kasus mafia tanah di Sungai Sembulan Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat, eks Bupati Bangka Mulkan dipanggil oleh Penyidik Gakkum Pidana KLHK untuk menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan ini terkait keterlibatannya dalam perambahan hutan produksi yang telah menyeret beberapa nama penting, termasuk Barlian, mantan Plt Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka, yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka. Minggu (19/5/2024).
Menurut informasi yang dari kuasa hukum Barlian, Jailani Hasyim, SH, pemanggilan terhadap Mulkan akan berlangsung pada Senin, 20 Mei 2024. Jailani menyebut bahwa Barlian juga akan menjalani pemeriksaan pada hari yang sama namun di lokasi berbeda.
"Mereka diperiksa secara terpisah. Barlian diperiksa di Rutan Salemba, sementara Mulkan akan menjalani pemeriksaan di Kantor Gakkum Pidana KLHK," ungkap Jailani.
Jailani menjelaskan bahwa informasi pemanggilan Mulkan diketahui pihak Mulkan. "Yang sampaikan ke saya kurir yang bawa surat panggilan. Kemudian saya cross check ke Jakarta, infonya A1 Mulkan diperiksa Senin besok," ujar Jailani.
Menurutnya, pemeriksaan ini berpotensi besar untuk mengarah pada penetapan Mulkan sebagai tersangka, terutama jika Barlian membuka lebih jauh keterlibatan Mulkan dalam kasus ini.
"Apalagi dalam pemeriksaan besok, Barlian bongkar keterlibatan dia (Mulkan), maka tak ada alasan bagi penyidik untuk tidak menjadikan Mulkan tersangka karena unsur-unsurnya sudah lengkap," beber Jailani.
Di sisi lain, Bujang Musa, kuasa hukum keluarga Mulkan, mengaku belum menerima informasi mengenai pemanggilan ini.
"Belum dapat infonya. Pak Mulkan juga tak ada bilang jika beliau akan dipanggil besok oleh Gakkum KLHK," kata Bujang Musa pada Sabtu, 18 Mei 2024. Bujang Musa menambahkan bahwa beberapa hari lalu, Mulkan sudah memberikan keterangan sebagai saksi yang meringankan bagi tersangka Barlian.
"Beberapa hari lalu Pak Mulkan sudah memberikan kesaksian untuk saudara Barlian. Itu beliau sampaikan saat menjalani pemeriksaan di Kejati Babel," jelasnya.
Kasus perambahan hutan produksi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi ini menarik perhatian publik. Dugaan bahwa Mulkan terlibat dalam mafia tanah di Sungai Sembulan semakin menguat seiring dengan pemeriksaan yang intensif oleh pihak Gakkum Pidana KLHK. Penyidik berusaha untuk mengungkap jaringan dan modus operandi yang digunakan dalam perambahan tersebut.
Penyidikan kasus ini bukan hanya berfokus pada aspek legalitas tetapi juga dampak lingkungan dan ekonomi yang ditimbulkan. Sungai Sembulan yang menjadi lokasi perambahan memiliki nilai ekologi tinggi dan berfungsi sebagai penyangga ekosistem setempat. Perambahan hutan di wilayah ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga berdampak negatif pada kehidupan masyarakat sekitar yang bergantung pada kelestarian hutan.
Pemeriksaan terhadap Mulkan diharapkan bisa memberikan titik terang mengenai siapa saja yang terlibat dalam jaringan perambahan hutan ini.
Publik berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil, tanpa pandang bulu terhadap jabatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh para tersangka.
Kasus ini mengingatkan kita pada pentingnya menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pemerintah diharapkan dapat memperkuat pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi yang merusak lingkungan. Sanksi yang tegas terhadap para pelaku tidak hanya menjadi pembelajaran tetapi juga sebagai deterrent bagi pihak-pihak yang berpotensi melakukan kejahatan serupa.
Sebagai mantan Bupati, Mulkan diharapkan bisa memberikan keterangan yang jujur dan kooperatif dalam proses pemeriksaan.
Keterangannya dapat menjadi kunci untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh.
Jika memang terbukti terlibat, penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu demi keadilan dan tegaknya hukum di negeri ini.
Dalam beberapa hari ke depan, perhatian publik akan tertuju pada hasil pemeriksaan ini. Kejaksaan dan Gakkum Pidana KLHK diharapkan bisa bekerja secara profesional dan transparan, serta memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai perkembangan kasus ini.
Keberanian dan ketegasan dalam menindak para pelaku korupsi menjadi harapan masyarakat untuk mewujudkan keadilan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kita akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap bahwa hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya.
Sementara itu, semoga proses hukum ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak terlibat dalam praktik-praktik korupsi dan selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil. (KBO Babel)
Posting Komentar