BANGKASELATAN - Irjen Pol (Purn) Drs Istiono MH kini merasa gerah hingga akhirnya ia pun angkat bicara terkait namanya masuk dalam deretan daftar salah satu Komisaris di PT Ration Bangka Abadi (RBA) selaku perusahaan swasta pengelola dan pengembang kawasan industri (KI) Sadai, di Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
"Terus terang saya tidak tahu-menahu ya?, Kok nama saya bisa masuk sebagai Komisaris di PT RBA?. Jelas nama saya disalahgunakan atau dicatut oleh oknum," bantah Istiono saat berhasil dihubungi tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) melalui sambungan ponselnya, Senin (4/12/2023) sore.
Begitu pula kembali disinggung lebih jauh soal namanya beberapa kali masuk dalam deretan jajaran petinggi atau Komisaris di PT RBA atau setiap perubahan akta perusahaan berturut sebagaimana tercantum dalam akta perubahan perusahaan (PT RBA) yang dikeluarkan oleh sejumlah notaris. Namun, mantan Kapolda Kep Bangka Belitung (2018-2019) ini kembali membantah.
"Rapat perusahaan pun sama sekali saya tidak pernah. Jadi bagaimana kok nama saya ada tercantum sebagai Komisaris di perusahaan itu (PT RBA - red)?," bantah lstiono kini menjabat selaku Komisaris di perusahaan BUMN (PT PP).
Meski begitu diakuinya, jika ia sendiri pun memang sangat mengenal rekan-rekannya atau para koleganya yang bergabung di PT RBA, namun sebaliknya ia sendiri mengaku justru sama sekali tak menyangka jika ada oknum manajemen di perusahaan itu nekat memasukan namanya sebagai salah satu Komisaris di perusahaan tersebut.
* Empat Kali Perubahan Akta Perusahaan Istiono Masih 'Bertengger' Jabat Komisaris
Berdasarkan akta yang diterbitkan no.75, tercatat pada tanggal 28 April 2017 awal mula tercantum nama Istiono sebagai salah satu Komisaris PT RBA atau saat awal perusahaan itu berdiri oleh notaris Hoiril Masuli SH MKn berdomisili di Kabupaten Bangka Tengah.
Dalam akta tersebut Istiono tercatat memiliki saham sebanyak 125 lembar dengan nominal jumlah total modal yang disetor di perusahaan (PT RBA) sejumlah Rp 62.500.000,- atau senilai Rp 62 juta lebih. Namun seiring perjalanan waktu atau sejak ada perubahan akta perusahaan PT RBA melalui notaris yang berbeda hingga modal disetor dalam pendirian perusahaan tersebut nama Istiono sebagai komisaris PT RBA berubah fantastis dari Rp 62,5 juta menjadii Rp 625 juta rupiah.
* Istiono Tercatat Miliki Modal Di PT RBA Hingga Mencapai Rp 625 Juta
Meski Istiono membantah perihal namanya tercantum dalam akta PT RBA (dalam akta notaris), namun perlu diketahui berdasarkan hasil investigasi tim KBO Babel di lapangan serta narasumber lainnya pun terungkap fakta menyebutkan jika belum genap setahun perusahaan itu (PT RBA) berdiri atau masih di tahun 2017 nama Istiono kembali tercantum sebagai salah satu Komisaris.
Hal tersebut lantaran pihak manajemen PT RBA diduga sempat melakukan perubahan akta perubahan struktur manajemen internal perusahaan (PT RBA) yakni melalui notaris Dhani Apriandi SH MKn tertanggal 7 Agustus 2017 di wilayah Kota Pangkalpinang.
Akta tersebut dengan nomor : 01 namun nama Istiono pun kembali masuk dalam deretan sebagai Komisaris perusahaan (PT RBA) dengan saham dimiliki sebanyak 1.250 lembar dan nominal modal disetor mengalami kenaikan drastis atau bertambah menjadi Rp 625.000.000,- atau senilai Rp 625 juta rupiah.
Berselang dua bulan lebih di tahun 2017, pihak manajemen PT RBA kembali melakukan perubahan akta perubahan melalui notaris Dhani Apriandi SH MKn tertanggal 2 Nopember 2017 dengan nomor urut akta : 01.
Kemudian tahun berikutnya tahun 2018 tertanggal 8 Maret 2018 kembali dilakukan perubahan akta perusahaan melalui notaris Muhamad Ukasyah SH MKn berdomisili di Kota Pangkalpinang nama Istiono kembali muncul dalam deretan jajaran Komisaris PT RBA dengan rincian jumlah total saham dimilikinya 1 250 lembar dengan nominal modal disetor drastis mengalami kenaikan mencapai nominal.Rp 625.000.000 atau senilai Rp 625 juta.
Namun pada bulan Juli tahun 2019 terjadi lagi perubahan akta perusahaan PT RBA dan nama Istiono pun kembali muncul hanya saja rincian jumlah saham yang dimiliki malah berkurang drastis menjadi 125 lembar dengan nominal modal disetor senilai Rp 62,5 juta rupiah. Tahun berikutnya pun atau tahun 2019 nama Istiono tetap ada ada dalam daftar sebagai Komisaris PT RBA.
Namun pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang nama Istiono tak lagi muncul dalam deretan jajaran Komisaris PT RBA. Meski begitu sejumlah nama mantan Kapolda Kep Babel pun tak saja Istono termuat dalam akta perusahaan, akan tetapi dua nama mantan Kapolda Kep Babel lainya pun yakni Irjen Pol (Purn) Anton Wahono Sudarminto temasuk Irjen Pol (Purn) Anang Syarif Hidayatullah pun sempat pula tercantum dalam akta perusahaan yang diterbitkan oleh notaris.
Sebelumnya Anton Wahono Sudarminto sempat dikonfirmasi perihal dirinya masuk dalam daftar deretan Komisaris di PT RBA atau tercantum dalam akta perusahaan namun Anton malah tak menyangkal. Hanya saja dirinya mengaku saat ini tak aktif lagi di perusahaan tersebut (PT RBA).
Lain halnya Anang Syarif Hidayatullah saat dikonfirmasi melalui pesan WA, ia malah terkesan tertutup saat ditanya nama dirinya masuk dalam daftar deretan Komisaris PT RBA. Bahkan saat itu dihubungi dirinya terkesan enggan berkomentar lebih jauh.
(KBO Babel/tim)