Oke pak.com,
PANGKALPINANG - Lingkaran kerja seringkali tidak terlepas dari sorotan publik, terutama bagi mereka yang berada di panggung publik. Bela Haprinda, seorang Pegawai Harian Lepas (PHL) di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemerintah Kota Pangkalpinang, menemukan dirinya terperangkap dalam pusaran gangguan pemberitaan yang meresahkan. Dalam sebuah keputusan yang penuh pertimbangan, Bela Haprinda memutuskan untuk mengambil langkah mundur dari jabatannya, meninggalkan pertanyaan besar di benak masyarakat akan alasan dan implikasi dari keputusannya. Rabu (20/3/2024).
Sejak beberapa waktu lalu, Bela Haprinda merasa tidak nyaman dengan pemberitaan yang terus menggiring dirinya pada sorotan negatif.
Tuduhan bahwa ia jarang masuk kantor menjadi pemicu utama ketidaknyamanannya. Baginya, ini adalah tuduhan yang tidak berdasar, karena menurutnya, ia bekerja seperti PHL lainnya, tidak ada yang istimewa atau tidak biasa dari kehadirannya di kantor.
Namun, seringnya dikait-kaitkan dengan posisi sang kakak ipar, Mantan Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen), semakin memperkeruh suasana.
Merasa terbebani dengan situasi yang semakin rumit, Bela Haprinda memutuskan untuk mencari jalan keluar. Diskusi panjang dengan keluarganya, terutama dengan sang kakak ipar, Molen, menjadi pemicu utama dalam keputusannya.
Dalam sebuah keputusan yang dipenuhi dengan pertimbangan matang, Bela Haprinda menyatakan pengunduran dirinya dari Diskominfo Pangkalpinang.
Baginya, apa yang penting bukanlah jabatan atau posisi, tetapi kemampuan untuk mengabdi di tempat mana pun.
"Hasil diskusi panjang bersama keluarga, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Diskominfo," ungkap Bela Haprinda dengan mantap pada Selasa pagi, 19 Maret 2024.
Ia menegaskan bahwa bekerja bukanlah masalah, karena rezeki dan kesempatan untuk mengabdi ada di mana-mana, dan semuanya telah diatur oleh Allah SWT.
Kepala Diskominfo Febri Yanto menyatakan bahwa surat pengunduran diri Bela Haprinda telah diterima oleh pihaknya pada hari yang sama.
Febri menyayangkan keputusan yang diambil oleh Bela, karena menurutnya, kemampuan, skill, dan pengetahuan IT yang dimiliki adik dari Monica Haprinda masih sangat dibutuhkan oleh Diskominfo Pangkalpinang.
"Kami menyayangkan keputusan Bela, karena Diskominfo masih membutuhkan SDM-nya. Apalagi, sebelum bergabung dengan Diskominfo, dia memiliki pengalaman magang di Istana Negara dan ikut Pak Moeldoko selama 1 tahun," ujar Febri dengan nada menyesal, Selasa siang, (19/3/2024).
Meskipun begitu, ia menghargai keputusan pribadi yang diambil oleh Bela Haprinda.
Keputusan Bela Haprinda untuk mundur dari jabatannya tidak hanya meninggalkan ruang kosong di lingkungan Diskominfo Pangkalpinang, tetapi juga menghadirkan pertanyaan besar di benak masyarakat.
Apa yang menjadi penyebab sebenarnya dari gangguan pemberitaan yang ia alami? Apa implikasi dari keputusan pengunduran dirinya bagi karir dan kehidupannya ke depan?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggantung di udara, menantikan jawaban yang mungkin akan muncul suatu hari nanti.
Yang jelas, keputusan Bela Haprinda untuk mengutamakan kedamaian dan kebahagiaan pribadinya di atas segalanya patut dihargai.
Ini adalah pengingat bahwa di balik setiap cerita publik, ada manusia yang memiliki perasaan, impian, dan keputusan pribadi yang harus dihormati.
Mungkin ini adalah waktu bagi masyarakat untuk merenungkan bagaimana mereka memberikan dukungan dan perlakuan yang adil kepada individu-individu yang terlibat dalam sorotan publik. (Sumber : KBO Babel, Editor : Lapor Pak)
Tags
Peristiwa